Sunday, March 27, 2011

Kedua Ibu dan Bapakku

Suatu kali saya pernah benci mendengar doa. Sakit rasanya mendengar doa itu terus menerus dikumandangkan. Apalagi, yang mengucapkannya adalah anak saya si buyung, yang saya harapkan dengan sepenuh hati kelak akan tumbuh menjadi lelaki sejati. Tapi hari demi hari saya harus meringkuk menahankan tusukan-tusukan itu, sementara saya duduk menemani si buyung di kelas TKnya.
Doa itu adalah doa untuk kedua orangtua.

Thursday, March 24, 2011

SKETSA TENTANG KEBUTUHAN PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK Menanggapi pencanangan Banda Aceh sebagai Kota Ramah Gender

Setelah hidup di tiga ibukota, DKI, Jawa Barat dan Aceh, harus diakui bahwa Banda Aceh merupakan kota besar yang paling berusaha untuk membuat nyaman perempuan dan anak-anak. Upaya yang harus dihargai ini memang masih meninggalkan beberapa catatan untuk perbaikan. Tetapi sebagai langkah awal, bolehlah. Sebagai kota yang (mengaku) ramah gender, Banda Aceh masih punya peluang besar untuk memperbaiki diri menuju apa yang dicita-citakan itu.
1.     Dengan pertimbangan perbandingan luas kota dan jumlah penduduk, Banda Aceh memiliki sediaan taman kota serta taman bermain yang cukup baik. Letaknya juga cukup mudah dijangkau, dengan fasilitas yang lumayan. Beberapa catatan untuk taman kota, taman bermain serta fasilitas umum lain di Banda Aceh adalah:

BUNDA PUN BERBOHONG

Entah kenapa si bayi Fathia senang sekali menempel, menyusu berlama-lama. Kalau menyusu kakinya dilintangkan ke badan saya, kedua tangan memegangi kendi minumannya. Atau mencungkil-cungkil hidung saya. Atau, kesukaannya akhir-akhir ini, nguleni perut saya yang sehabis melahirkan jadi berlemak. Lalu menggumam-gumam, senandung surga yang hanya diajarkan Tuhan pada para bayi. Walau pun sudah lelap, mulut mungil itu seperti mulut ikan sapu-sapu, menempel eraaat. Setengah jam, satu jam. Tidak bisa dilepas! Kalau dilepas dia pasti bangun, bikin saya harus kerja keras menidurkan lagi. Jadi ya terpaksa pasrah....mendekap vampir kecil tersayang itu sambil membayangkan nasi, sambal udang sabu, balado telur, mie, air bening yang segar, teh manis panas, kopi Aceh yang harum--karena saya jadi kelaparan dan kehausan. Kadang-kadang sampai harus menahan kepingin bab juga!