Friday, October 21, 2011

YUEYUE PULANG

Tersayang Yueyue, selamat jalan Nak, di Surga tidak ada mobil. Juga tidak ada 18 monster yang mengabaikanmu. Istirahatlah di pelukan Tuhan, kesayangan dunia. Terima kasih atas pelajaran yang kau berikan pada kami. 
Our darling Yueyue, goodbye, Sweetheart. There are no trucks or vans in Heaven. Rest in God's hands, Darling of the World. Thank you for this unforgettable lesson you have given us.

Thursday, October 20, 2011

YUEYUE

Sekarang yueyue terbaring dengan mata pejam
mata indah yang dulu memandang dunia dengan percaya
dengan harap dan cinta
Sekarang yueyue terbaring dalam tidur panjang
ia tak bertanya mengapa dunia khianat padanya
Yueyue tersayang, seputih kertas
hanya hendak memenuhi tuntutan rasa bocahnya
ketika ia menyeberangi jalan, hari itu
Yueyue tersayang terbaring dalam udara oktober
matanya yang pejam melihat senyum Tuhan
tuhan segala bangsa, yang menyapa lembut dan meraihnya
Yueyue tersayang, ia senang dan bahagia
tak perlu siapa pun untuk memeluknya
karena ia dalam rengkuhan Yang Maha Halus
yang takkan pernah mengabaikannya
Si kebahagiaan kecil, yang memberikan hidupnya
untuk mengingatkan kami
agar senantiasa memeluk anak-anak kami.


kami mencintaimu, yueyue

blang oi, 20 0ktober 2011
tepat sepekan setelah yueyue kecil diabaikan 18 orang di tengah pasar foshan

Saturday, October 15, 2011

DOA YANG MAKBUL

Subuh, setiap bangun tidur, biasanya saya menyalakan tv dan mencari saluran berita. Tapi subuh itu saya iseng mendengarkan ceramah seseorang. Sebab temanya agak lain dari biasa: tentang ibu tiri. Tentu saja saya merasa punya kepentingan dengan tema ceramah ini.
Kata ustadz itu, yang muda dan selalu membuat orang tertawa, ibu tiri seharusnya punya peluang untuk meraih pahala lebih banyak. Karena dia melakukan segala tugas mulia ibu, dengan beban dua kali lebih berat. Sebab anak-anak yang harus diurus dan diladeninya, bukanlah anak kandungnya. Mengurus anak kandung saja sudah berat, apalagi mengurus anak tiri, yang bukan darah daging. Kewajiban ibu tiri pada anak tiri, kata pak ustadz, termaktub dalam kewajiban istri ‘menjaga harta suami’. Soalnya anak adalah harta seorang ayah. Jadi kalau ibu tiri merebus anak tirinya, misalnya, artinya dia merusak harta suaminya, dan konsekuensinya bukan cuma penjara, tapi juga neraka.